5 Kriteria Bestie (Sahabat Sejati) menurut Imam Al-Ghazali
Imam Al-Ghazali dalam Kitab Bidayatul Hidayah menyebutkan sedikitnya lima hal yang perlu diperhatikan dalam mencari sahabat. Dalam artikel sebelumnya kami telah menyebutkan 2 kriteria terlebih dahulu, dan artikel ini merupakan lanjutan dari artikel Lima Kriteria (Bestie) Sahabat Sejati menurut Imam Al-Ghazali (Bagian Pertama) . Berikut kriteria nya :
Ketiga, kesalehan.
الثالثة:
الصلاح: فلا تصحب فاسقا مصرا على معصية كبيرة، لأن من يخاف الله لا يصر على كبيرة،
ومن لا يخاف الله لا تؤمن غوائله، بل يتغير بتغير الأحوال والأعراض،
Artinya, “Kesalehan. Jangan
bersahabat dengan orang fasik yang terus menerus melakukan dosa besar karena
orang yang takut kepada Allah takkan terus menerus berbuat dosa besar. Orang
yang tidak takut kepada Allah tidak bisa dipercaya perihal kejahatannya. Ia
dapat berubah seketika seiring perubahan situasi dan kondisi,” (Lihat Imam
Al-Ghazali, Bidayatul Hidayah, [Indonesia: Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah, tanpa
catatan tahun], halaman 91).
Imam Al-Ghazali tidak menyebut
kesalehan dengan kegemaran beribadah. Kesalehan di sini adalah seberapa jauh
orang yang patut dijadikan sahabat menjauhkan diri dari dosa besar.
Seseorang yang terus menerus
melakukan dosa besar menunjukkan ketidakakutannya kepada Allah. Orang ini cukup
berbahaya untuk dijadikan sebagai sahabat karena tidak ada jaminan yang membuat
kita selamat dari kejahatannya.
Allah SWT berpesan kepada
Rasululah SAW dalam Surat Al-Kahfi ayat 28 berikut ini:
وَلا
تُطِع مَن أَغفَلنا قَلبَهُ عَن ذِكرِنا وَاتَبَعَ هَواهُ وَكانَ أَمرُه فُرُطا
Artinya, “Jangan kau ikuti orang
yang Kami lalaikan hatinya untuk mengingat Kami dan orang yang mengikuti hawa
nafsu dan adalah keadaannya itu melewati batas.”
Keempat, tingkat keserakahan
terhadap dunia.
الرابعة:
ألا يكون حريصا على الدنيا: فصحبة الحريص على الدنيا سم قاتل؛ لأن الطباع مجبولة
على التشبه والاقتداء، بل الطبع يسرق من الطبع من حيث لا يدري فمجالسة الحريص تزيد
في حرصك، ومجالسة الزاهد تزيد في زهدك
Artinya, “Keempat, jangan cari
sahabat yang gila dunia. Persahabatan dengan orang yang gila dunia (serakah)
adalah racun mematikan karena watak tabiat itu meniru dan meneladani. Bahkan
tabiat itu mencuri tabiat orang lain dari jalan yang tidak disadari. Pergaulan
dengan orang serakah dapat menambah keserakahanmu. Sementara persahabatan
dengan orang zuhud dapat menambah kezuhudanmu,” (Lihat Imam Al-Ghazali,
Bidayatul Hidayah, [Indonesia: Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah, tanpa catatan
tahun], halaman 92).
Persahabatan dengan orang yang
rakus dan serakah terhadap dunia dikhawatirkan dapat berpengaruh kepada
sahabat. Sebaliknya, kezuhudan orang di sekitar kita diharapkan menular kepada
kita. Di sini pentingnya memerhatikan tingkat kezuhudan atau keserakahan
seseorang terhadap dunia.
Kelima, kejujuran.
الخامسة:
الصدق: فلا تصحب كذابا، فإنك منه على غرور، فإنه مثل السراب، يقرب منك البعيد،
ويبعد منك القريب.
Arinya, “Kelima, jujur. Jangan
bersahabat dengan pendusta. Kau dapat tertipu olehnya. Pendusta itu seperti
fatamorgana, dapat mendekatkan sesuatu yang jauh dan menjauhkan yang dekat
darimu,” (Lihat Imam Al-Ghazali, Bidayatul Hidayah, [Indonesia: Daru Ihyail
Kutubil Arabiyyah, tanpa catatan tahun], halaman 92).
Kejujuran ini sangat penting
karena ia akan memberikan informasi atau kabar yang valid dan akurat kepada
kita. Setidaknya, ia membawa kabar apa adanya, bukan interpretasi atau
tafsirnya atas informasi tersebut.
Lima kriteria ini merupakan acuan
bagi kita untuk mencari sahabat sejati. Memang tidak mudah untuk mendapat orang
sempurna seperti ini. Tetapi setidaknya kita dapat mencari seseorang yang
mendekati kriteria tersebut.
Paham Mboten ???
Intaha
Sumber : Fanspage Gus Sting
Baca Juga
Kisah Wali Yang Namanya Tertera Di Lauhil Mahfudz Sebagai Penghuni Neraka
Memaknai Sosok Rasul Sebagai Rahmatan Lil Alamiin
0 Komentar