5G Indonesia Korbankan 2G dan 3G Untuk Jaringan Yang lebih Baik
Tahun lalu indonesia telah merilis jaringan internet generasi kelima atau disingkat 5G. Operator seluler yang telah memulai menggelar 5G yakni Telkomsel dan kemudian diikuti oleh operator lain seperti Indosat dan XL Axiata. Namun hanya beberapa tempat saja di wilayah indonesia yang dapat menikmati jaringan tersebut.

Menurut salah satu perusahaan jaringan telekomunikasi yakni Open Signal menyebutkan bahwa masyarakat indonesia sampai saat ini mayoritas menjadi user jaringan 2G dan 3G ditengah upaya peluncuran jaringan 5G tersebut. Open Signal juga menambahkan perlunnya penghapusan spektrum jaringan 2G dan 3G untuk mengoptimalkan jaringan 4G dan 5G. Apabila pita frekuensi jaringan 2G dan 3G yang dimiliki operator seluler dihapus dan digunakan untuk ekstensi jaringan 4G dan 5G, akan berdampak baik untuk pengalaman seluler di Indonesia.

Dilihat dari manfaatnya, jaringan 4G dan 5G yang optimal membuat  akses internet menjadi lebih cepat dan penggunaan data yang lebih banyak. Manfaat bagi operator pun menjadikan pengguna di pita MHz lebih banyak dibandingkan 2G dan 3G. Namun masih banyak operator masih bergantung pada frekuensi 900 MHz dan 1800 MHz untuk 2G dan 2100 MHz untuk 3G, sedangkan jaringan 5G akan berjalan pada frekuensi 2300 MHz.

Berdasarkan data dari Kominfo (Kementrian Komunikasi dan Informatika) pada tahun 2020 di Indonesia kurang lebih ada 12.548 desa yang belum terakses jaringan internet 4G.  Desa-desa tersebut terdiri dari 72 % daerah 3T (Terluar, Tertinggal dan Terdepan) dan sisanya 28 % untuk daerah diluar 3T.

Dilihat dari data tersebut masih cukup banyaknya masyarakat indonesia pengguna jaringan 2G dan 3G. Jika jaringan tersebut dihapuskan secara langsung, bisa dipastikan daerah yang belum terakses jaringan 4G bakal tidak dapat menikmati jaringan internet sama sekali. Oleh karena itu sebaiknya penghapusan akses jaringan 2G dan 3G dilakukan di kota-kota besar dahulu secara bertahap disamping pemerataan jaringan 4G dan pengembangan jaringan 5G di indonesia.

Memang banyak tantangan yang harus dilalui dalam proses mematikan jaringan 3G dan 2G. Pemerintah juga perlu berhati-hati dalm mengambil keputusan. Sementara itu beberapa operator seluler pun sedang berupaya menghentikan jaringan layanan 3G dan mengalihkan ke 4G, kebijakan peghentian layanan 3G dan 2G memang diserahkan kepada operator. Tetapi operator seluler juga meminta pemerintah selaku regulator untuk membuat keputusan penghentian tersebut, karena dinilai jika pemerintah yang mengeluarkan keputusan itu tidak akan menimbulkan polemik di masyarakat.  

Di daerah penulis yang notabebe pulau terpadat se-indonesia juga masih merasakan jaringan internet 4G tidak stabil dan sering hilang. Jika menurut operator perlu menghapus jaringan 2G dan 3G, maka dapat dibayar dengan akses jaringan 4G yang optimal. Semoga menjadi langkah yang bijak untuk operator tanpa harus kehilangan pelanggan yang masih menggunakan jaringan 2G dan 3G. Dan perlu juga pengembangan jaringan 5G yang sudah dapat diakses di beberapa wilayah di indonesia untuk diperluas lagi hingga nantinya juga dapat menggantikan jaringan 4G dimasa mendatang.

Bukan hanya problem kecepatan dan kestabilan jaringan internet, operator seluler juga harus menurunkan harga paket data jaringan 4G dan 5G. Dibanding 5 tahun lalu memang internet lebih cepat sekarang tetapi harus dibarengi dengan harga paket data jaringan yang terjangkau bagi masyarakat, mengingat semakin cepat internet semakin besar pula penggunaan data. Semoga kedepannya akses internet tidak menjadi barang yang mahal di negeri ini. Intaha             

Sumber : Selular.ID

Baca Juga

Istilah-Istilah Dalam Dunia Kelistrikan

Premium dan Pertalite Dihapuskan? Berikut Dampaknya