Istilah-istilah dalam Dunia Kelistrikan

Ada beberapa istilah yang sering digunakan dalam dunia kelistrikan baik dalam rumus ataupun dalam penyebutan umum. Artikel ini merupakan lanjutan dari Istilah-istilah dalam Dunia Kelistrikan (Bagian Pertama) . Berikut beberapa istilah yang sering digunakan dalam dunia kelistrikan : 

Arus Lisrik

Satuan dari arus adalah Ampere yang diambil dari nama Andre Marie Ampere (1775-1836) yang menyatakan :

“Satu ampere adalah jumlah muatan listrik dari 6,24 x 1018 elektron yang mengalir melalui suatu titik tertentu selama Satu detik”.

Secara matematis ditulis :

            I = Q/t

          Ampere = Coulumb/detik

Tegangan

Tegangan adalah suatu beda potensial antara dua titik ynag mempunyai perbedaan jumlah muatan. Sistem Si untuk tegangan adalah Volt (V) yang diambil dari nama Alexander Volta (1748-1827) yang menyatakan bahwa :

“Satu Volt adalah perubahan energi sebesar Satu Joule yang dialami oleh a Coulumb muatan listrik”

            V = W/Q

          Volt = Joule/Coulumb

Resistansi

Jika beda potensial diberikan pada ujung-ujung suatau konduktor listrik, maka terjadilah penyaluran muatan listrik atau dengan kata lain terjadi arus listrik. Jika dirumuskan menjadi :

            Konstanta = Tegangan / Arus

Nilai konstanta inilah yang dianamakan tahanan dengan satuan Ohm (Ω) yang diambil dari nama Goerge Simon ohmn (1787-1854)

Energi

Energi adalah kapasitas untuk melakukan kerja. Ada beberapa energi seperti energi mekanik, energi listrik, energi panas dll. Dari energi yang satu dapat diubah menjadi energi yang lain yang sering disebut dengan istilah konversi energi. Satuan SI untuk energi adalah Joule (J) yang diambil dari nama Prescott Joule (1818-1889). Jika dirumuskan adalah :

            W = V . I . t

            Joule = Volt . Ampere . detik

Daya

Daya adalah besarnya energi persatuan waktu, satuan SI untuk daya adalah Watt yang diambil dari nama James Watt (1736-1819) yang bila dirumuskan :

            P = W/t

          Watt = Joule/detik

Kapasitansi

Kapasitansi terdapat pada dua buah plat/ lempengan yang sejajar. Besarnya kapasitansi tergantung dari pelat dan jarak antara kedua plat serta zat perantara di antara kedua plat tersebut. Besarnya kapasitansi juga merupakan perbandingan antara muatan kedua plat dengan tegangan dari kedua plat tersebut. Satuan SI untuk kapasitansi adalah Farad (F) yang diambil dari nama Michael Faraday. Jika dirumuskan menjadi :

            C = Q/V

            Farad = Coulumb/Volt

Induktansi

Induktansi adalah kemapuan suatu penghantan untuk menghasilkan tegangan induksi bila arus berubah-ubah. Satuan SI dari induktansi adalah Henry yang diambil dari nama Joseph Henry. Jika dirumuskan :           

        L =



Medan Magnet

Pengaruh dari adnaya listrik selain tegangan dan arus juga menghasilkan medan magnet. Medan magnet adalah daerah yang umumnya didekat magnet, yang masih terpengaruh oleh magnet yang bersangkutan. Sebenarnya medan magnet adalah daerah yang dilalui olaeh garis-garis gaya magnet (fluksi). Satuan untuk nmedan magnet adalah Weber yang diambil dari nama Wilhem Weber (1804-1890). Jika dirumuskan menjadi :

            Ф  = V . t




            Weber = Volt . detik


Sumber : Buku Ajar Teknik Listrik

Baca Juga

Asal Usul Energi

Alat Ukur Vernier Caliper (Jangka Sorong)