Bayangan Iblis

Ada orang ahli zuhud bernama Zakariah mengalami sakit keras, dan amat dekat sekali dengan kematiannya. Dalam keadaan sakaratul maut itu kawannya menjenguk, dan menuntun membaca, “Laa ilaaha illallahu muhammadaro-suulullah” Namun si zahid memalingkan wajahnya tak mau mengucapkan. Diulangi lagi, namun si zahid tetap enggan. Diulangi lagi ketiga kalinya, akhirnya si zahid berkata : “Aku tidak akan mengucapkan.”

Maka temannya langsung pingsan.  

Ketika sakitnya sudah berlalu beberapa hari ia membuka mata dan wajahnya, dan bertanya : “Apakah engkau membacakan sesuatu padaku!”

Mereka berkata, “Ya. Kami membacakan untukmu syahadat tiga kali, dan engkau tidak mau menjawab, bahkan berkata ‘Tidak. Aku tidak akan mengatakannya.’ ”

Si zahid akhirnya bercerita : “Iblis datang kepadaku. Ia menggerak-gerakkan mangkuk sambil berkata, ‘Apakah engkau butuh air!’ ”

Aku menjawab, “Ya.”

Dia menjawab, “Kalau begitu katakan bahwa Isa anak Tuhan.”

Akupun berpaling. Lalu ia datang lagi dari arah kakiku dan berkata seperti tadi, akupun berpaling. Dan untuk yang ketiga ia berkata padaku, lalu aku menjawab, “Tidak. Aku tidak akan mengatakan.”

Dia langsung membanting mangkuk-nya ketanah sambil melarikan diri. “Jadi aku menolak iblis, bukan kamu. Aku tetap bersakasi bahwa tiada Tuhan kecuali Allah dan Muhammad utusan Allah.”

Diriwayatkan melalui Umar bin Abdul Aziz, ia berkata : “Ada sebagian ulama yang meminta petunjuk Allah agar ditunjukkan tempatnya syetan dihati ketika menggoda anak cucu Adam.”

Lalu ia diperlihatkan dalam mimpi tubuh seorang lelaki yang menyerupai kristal. Dimana bagian dalam tubuhnya bisa dilihat dari luar. Disana melihat syetan seperti katak bertengger di bahu kiri antara bahu dan telinganya. Syetan tersebut punya belalai panjang dan kecil untuk dimasukkan melalui bahu kiri, masuk kedalam hati menyusupkan perasaan was-was. Dan ketika dzikir kepada Allah, syetan itu mundur.

“Ya Allah. Jangan campurkan syetan kepada kami suatu keinginan. Juga bukan manusia-manusia yang hasud. Tolonglah kami untuk bisa syukur dan dzikir kepada-Mu lantaran seorang utusan-Mu sebagai penutup para nabi-nabi-Mu.”   

 

Sumber : Buku Rahasia Ketejaman Mata Hati karya Imam Ghazali

Baca Juga

Awal Datangnya Islam Di Benua Kanguru (Australia)

Hutang Budi Bangsa kepada NU, Pesantren dan Ulama