9 Periode Perang Salib (Bagian Pertama)

Perang Salib merupakan salah satu perang terbesar sepanjang sejarah yang berlangsung kurang lebih dua abad lamanya, yakni sejak tahun 1099 sampai 1291. Perang Salib dikatakan sebagai titik balik pertentangan dua peradaban besar yang tidak pernah berdamai, bahkan hingga sekarang, yakni antara Barat dan Timur (secara umum) atau Kristen dan Islam (secara khusus).

Cristopher Tyerman membagi Perang Salib ke dalam 9 periode. Pertama, sejak tahun 1095 M sampai 1099 M. Hal ini ditandai dengan permintaan bantuan dari Kaisar Byzantium, Alexius I Comnenus, kepada Paus Roma untuk menyerang turki Saljuk yang saat itu menguasai Jerussalem yang telah  berbuat sewenang-wenang terhadap sejumlah peziarah Kristen (rumor). Paus Urbanus II menjanjikan bahwa siapapun yang meninggal dalam perang tersebut akan mendapatkan pengampunan dosa dan balasan surga. Tentara salib secara resmi berangkat ke Asia Kecil pada 15 agustus 1096 M. Kemudian, pada 19 Juni 1097, mereka berhasil menaklukan Nicea dari kekuasaan Saljuk. Pada tahun 1098 M, mereka mengepung Antiokhia. Lalu, mereka mencapai Jerussalem pada 7 Juni 1099 M. Dan, pada 15 Juni, mereka menaklukannya. Sepanjang periode ini, mereka telah berhasil membangun 4 kerajaan, yakni Kerajaan Jerussalem, Kerajaan Antiokhia, Kerajaan Edessa dan Kerajaan Tripoli.

Kedua, sejak tahun 1147 M sampai 1149 M. Setelah perjanjian damai, pada tahun 1147 M, tentara muslim menaklukkan Edessa. Hal ini mematik tergelarnya kembali Perang Salib. Sementara itu, di Barat, tentara salib merebut Lisboa dan tortosa dari tentara muslim. Tetapi, hingga tahun 1149 M, tentara salib tidak dapat menaklukkan satupun wilyah muslim di Asia Kecil. Bahkan diantara panglima perangnya saling memperebutkan wilayah kekuasaan. Pada periode ini kemenangan ada dipihak kaum muslimin.

Ketiga, sejak tahun 1187 M sampai 1192 M. Periode ini bisa dikatakan sebagai periode kebesaran Shalahuddin Al-Ayyubi. Pada tahun 1187 M, ia menaklukkan Jerussalem, setelah hampir satu abad Jerussalem dikuasai oleh Kristen, pada Pertempuran Hattin yang sangat terkenal itu. Maka, Paus Roma kembali menyerukan Perang Salib. Selama periode ini, Shalahuddin menjadi tokoh yang tidak hanya dihormati oleh ummat islam, tetapi juga disegani ummat Kristen karena terkenal akan kebijaksanaannya. Namun, pada tahun 1191 M, Richard de Lionheart merebut kembali Acre, Arsuf, dan Jaffa (kek nama pulau jawa aja hehe), serta menawan ratusan prajurit muslimin. Tetapi ia gagal merebut Jerussalem dari tangan Shalahuddin.

Keempat, sejak tahun 1202 M hingga 1204 M. Perang Salib pada periode ini dimulai oleh Paus Innocent II dengan maksud mengusir Ayyubiyah Mesir. Karena keterbatasan dana, tentara salib saling berebut perlengkapan perang dengan negara salib yang ada, termasuk Byzantium. Karena peperangan internal, tentara salib tidak bisa megambil kembalai Jerussalem. Dan, sebagian besar di antara mereka “menelan” kekalahan terhadap tentara muslim. Alih-alih hasil, peperangan mereka itu menimbukan pertentangan besar antara Gereja Ortodoks di Timur dan Gereja Katolik Roma. 

Sumber : Buku Tokoh-Tokoh Perang Salib paling Fenomenal