Kisah Penjahit Tua Dan Tukang Daging.

Seorang Penjahit tua tinggal di sebuah desa kecil, ia biasa menjahit pakaian yang sangat rapih dan indah serta menjualnya dengan harga yang cukup mahal. Suatu hari, seorang pria miskin dari desa datang kepadanya dan berkata kepada Penjahit. Anda menghasilkan banyak uang dari pekerjaan Anda, lalu mengapa anda tidak membantu orang miskin di desa

Lihatlah penjual daging di desa yang tak punya banyak uang dan setiap hari membagikan daging kepada orang miskin. Penjahit itu tidak menanggapinya dan tersenyum tenang. Orang miskin itu keluar dari penjahit dan mengabarkan ke penduduk di desa bahwa penjahit tua itu kaya tetapi pelit, sehingga orang-orang desa membencinya. Suatu hari penjahit tua itu jatuh sakit, dan tidak ada penduduk desa yang peduli padanya, sehingga dia meninggal sendirian.

Hari-hari berlalu dan orang-orang desa menyadari bahwa tukang daging tidak lagi mengirimkan daging gratis kepada orang miskin. Dan ketika mereka bertanya mengapa tak lagi membagikan daging ke penduduk desa yang miskin? Penjual daging itu memberi tahu mereka bahwa penjahit tua itu biasa memberi saya sejumlah uang setiap bulan untuk sedekah ,untuk memberi daging kepada orang miskin. Setelah ia meninggal, berhenti sedekah atas kematiannya.

*************

Beberapa orang mungkin berpikir buruk tentang kita, dan yang lain mungkin berpikir bahwa kita lebih murni daripada air. Ini tidak akan menguntungkan kita, juga tidak akan merugikan kita. Yang penting adalah apa yang Allah ketahui tentang kita. Jangan menilai seseorang dari apa yang kita dengar dari oranglain, karena dia mungkin memiliki hal-hal lain dalam hidupnya, yang apabila kita mengetahuinya,  kita akan menyesali semua ucapan, pikiran dan sikap kita pada nya.

Tetapi bukan berarti orang yang berbuat baik akan meninggal mengenaskan seperti kakek tersebut. Allah pasti akan menjamin (hidup dan mati) hambanya yang taat dan berbuat baik kepada oranglain. Pernah ada suatu ungkapan seperti ini "orang akan meninggal dalam keadaan hal yang sering ia lakukan". Maksud dari ungkapan itu ialah jikalau orang itu yang selama hidupnya mabuk2an selalu maksiat bisa dipastikan meninggalnya juga dalam keadaan hal2 tersebut. Tetapi tidak menutup kemungkinan seorang pendosa yang meninggal dalam keadaan khusnul khotimah. Maka kita diwajibkan untuk selalu melakukan ibadah dan berbuat baik dalam keadaan susah maupun senang karena kita tidak tahu kapan malaikat maut mencabut nyawa kita dari jasad. Intaha

 

Sumber : Fanspage Kedai Sufi, Ilmu & Hikmah

Baca Juga

Kisah Wali Yang Namanya Tertera Di Lauhil Mahfudz Sebagai Penghuni Neraka 

Memaknai Sosok Rasul Sebagai Rahmatan Lil Alamiin