potensi energi baru terbarukan panas bumi di indonesia

Pembangkit Listrik Geothermal, Potensi dan Cara Kerja Pemanfaatan EBT Panas Bumi

Hai pengunjung moeslim-it yang budiman. Indonesia sangat beruntung karena memiliki potensi panas bumi yang sangat melimpah bahkan 40% potensi panas bumi dunia ada di negara kita. Dari catatan badan geologi potensi panas bumi di Indonesia sebesar 23,9 gigawatt. Namun dari jumlah potensi tersebut baru dimanfaatkan sebesar 8,9 persen atau 2136 megawatt. Jika dikelola dengan benar bisa menghasilkan listrik yang cukup untuk menerangi 21 juta rumah tangga bahkan lebih.

Secara bahasa kata panas bumi atau geothermal berasal dari bahasa Yunani yaitu Geo yang berarti bumi dan term yang berarti panas. Energi panas bumi mengacu pada energi yang dihasilkan oleh panas yang tersimpan di inti bumi. Struktur bumi terbagi menjadi tiga bagian utama yaitu inti bumi, mantel bumi dan juga kerak bumi. Inti bumi merupakan lapisan terdalam yang terdiri dari material padat dan cair yang mengandung energi panas luar biasa. Inti bumi diselimuti oleh mantel yang terdiri dari berbagai material padat dan cair bertekanan tinggi dan batuan berpori mantel bumi memiliki temperatur yang lebih rendah dibandingkan dengan inti bumi. Yang terakhir adalah kerak bumi, lapisan yang bertemperatur yang cukup dingin.

Kita semua termasuk tumbuhan dan hewan tinggal di lapisan ini. Konveksi pada mantel bumi membawa energi panas dan kinetik yang cukup ke kerak bumi sehingga menyebabkan aktivitas tektonik atau pergeseran lempengan. Yang mengakibatkan celah di lapisan mantel bumi. Di dalam bumi terdapat air tanah yang terjebak di dalam reservoir yang terletak di atas dapur magma atau batuan panas. Karena kontak langsung dengan magma akan memanaskan air tanah di atasnya hingga suhu yang cukup tinggi antara 100-300 derajat celcius. Air tanah yang panas akan mengalami penguapan dan akan keluar melalui celah-celah kerak bumi sebagai sumber energi yang langsung berasal dari alam dan sifatnya terbarukan. Penggunaannya tidak memberikan dampak buruk terhadap lingkungan dan manusia.

Ada beberapa Hal-hal yang perlu mendapat perhatian dalam pemilihan teknologi penggunaan energi panas bumi untuk dikonversi menjadi energi listrik. Yang pertama adalah temperatur fluida panas bumi harus bertempur atur tinggi di atas 150-250 derajat celcius kemudian memiliki potensi cadangan sumber daya hingga 25-30 tahun. Berikutnya adalah kualitas uap diharapkan yang mempunyai PH hampir Netral, karena bila PH uap sangat rendah laju korosi terhadap material akan lebih cepat. Kemudian ada kedalaman sumur dan kandungan kimia biasanya tidak boleh terlalu dalam atau tidak lebih dari tiga kilometer. Dan yang terakhir adalah kemungkinan terjadinya erupsi hidrotermal relatif rendah.

Baca Juga

5G Indonesia Korbankan 2G dan 3G

Premium dan Pertalite Dihapuskan? Berikut Dampaknya

Produksi fluida panas dari dalam perut bumi dapat meningkatkan risiko terjadinya erupsi hidrotermal. Ciri-ciri geologi daerah panas bumi yang berpotensi untuk listrik geothermal harus melalui beberapa kajian. Yang pertama adalah sumber panas magma atau dapur magma mempunyai temperatur sekitar 700° Celcius. Kemudian harus memiliki Bedrock atau lapisan batuan dasar yang merupakan batuan keras lapisan bagian bawah. Selanjutnya yang ketiga harus ada lapisan permeable Yeon yaitu lapisan yang mampu dialiri oleh air, lapisan ini sebagai reservoir. Kemudian yang keempat harus ada cap rock (lapisan batuan keras) sebagai lapisan batuan penutup. Yang kelima harus memiliki water resource sebagai pengganti air penambah. Kemudian yang keenam memiliki Surface manifestation yaitu memiliki gejala-gejala yang muncul di permukaan bumi misalnya terdapat kawah, air panas, geyser, gunung berapi dan lain-lain.

Proses pembuatan listrik geothermal dimulai dengan proses pengeboran sumur di lokasi yang memiliki kawasan panas bumi yang cukup dengan kedalaman 700-2500 meter sampai menyentuh permukaan air tanah. Kawasan pengeboran ini disebut sebagai reservoar filter mal yang berfungsi untuk menampung dan mengeluarkan uap air panas dari dalam bumi. Air panas dan uap akan naik secara otomatis karena tekanan udara dari dalam. Uap dan air dialirkan dengan pipa menuju sumur pemisah dan tekanannya akan berkurang. Saat proses ini berlangsung sebagian air akan berubah menjadi uap bertekanan tinggi dan air yang tidak menjadi uap akan dialirkan ke standar pressure katalis untuk menghasilkan uap bertekanan standar. Air yang masih tersisa akan dialirkan menuju lower pressure kristaliser untuk menghasilkan uap bertekanan rendah. Semua uap yang terbentuk dialirkan ke turbin untuk menggerakkan generator listrik. Listrik yang dihasilkan kemudian dialirkan menuju Transformers step-up agar tegangan listrik naik. Untuk kemudian dialirkan ke jaringan listrik umum atau PLN. Air dingin yang tidak berubah akan dialirkan kembali ke dalam tanah untuk dipanaskan secara alami dan akan digunakan kembali. Intaha


Sumber : Yt Builder ID - Ade Bagus Kusuma